Tugas
3
Softskill,
Bahasa Indonesia 2
Menulis laporan ilmiah & rancangan usulan penelitian
1.
Menulis
Laporan Ilmiah
-
Jenis-jenis
laporan
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan
Mukayat D. Brotowidjoyo sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang
disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut
pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil
uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau
penyidikan.
Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifikasi mengingat
bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu.
Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi
macam-macam laporan tersebut.
a. Laporan
Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
b. Laporan
Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
c. Laporan
Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
d. Laporan
Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
e. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan
melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui
dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin
berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif,
macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
a. Laporan
kemajuan
Laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
Laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
b. Laporan
akhir
Laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
Laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
c. Laporan
berkala
Laporan yang disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
Laporan yang disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
d. Laporan
hasil uji
Laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
-
Ciri-ciri
laporan
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian,
penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter
“ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan
kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah
karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap
laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan
maupun menyertakan data empiris.
Dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan
sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah
lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.
a. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
b. Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,
pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya
terdiri atas judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa
dalam surat-menyurat formal.
c. Laporan
itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika
ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifik.
Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka
harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan
satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan
rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
d. Bahasa dan
nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya
tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar
pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan
harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata
dan ungkapan yang ceroboh.
e. Judul,
subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang
hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
-
Syarat-syarat pembuatan laporan
a.
Mukayat Brotowidjojo
mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya
sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
b.
Memiliki pengetahuan
tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan
pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
c.
Memiliki sifat tekun
dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi
pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum
harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus
menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus
dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia
akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik
dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh
dibuang.
d.
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat
harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan,
walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan
dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti
sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat
mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
e.
Kemampuan untuk
menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat
laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan
menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan
cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat
kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap
tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
f.
Kemampuan mengatur fakta secara sistematis.
Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya
tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
g.
Hal yang perlu dicatat
menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis
laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental
pembacanya
2.
Rancangan
usulan penelitian
-
Manfaat
rancangan usulan penelitian
1) Sebagai
kerangka operasional penelitian (blue print)
2) Menegaskan
kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3) Memperkirakan
penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
4) Mengetahui
kelemahan hasil penelitian.
-
Bentuk
dan isi usulan penelitian
Bentuk
:
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya
memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1. Bagian Awal
a.
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b.
Identitas penyusun
rancangan.
c.
Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2. Bagian Utama
Bagian
utama meliputi :
a.
Rasional dari judul yang
dipilih.
b.
Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.
Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.
Kerangka pemikiran teoritis.
e.
Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.
Metode penelitian.
g.
Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
h.
Jadwal penelitian
3. Bagian Akhir
a. Daftar pustaka
sementara
b. Daftar riwayat
hidup penyusun rancangan.
ISI :
A. Bagian Awal
1. Judul
Judul
rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup
ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di
bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan
Penelitian Untuk Disertasi"
2. Identitas Penulis
Nama
: hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3. Tanggal
Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma
2013
pada tanggal
B. Bagian Utama
1. Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan
penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan
lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.
- Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik
tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan
kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
- Metode Penelitian
Pasal metode
penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pendekatan dan
bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b. Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik
pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c. Metode pengumpulan data dan alat pengambil
data yang akan digunakan.
-
Contoh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia adalah kekuatan,
tenaga dan potensi yang berasal dari
manusia. Dalam pengertian praktis sehari-hari, Sumber daya manusia lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari system yang membentuk suatu
organisasi. Sumber daya manusia ini diatur dalam suatu bidang
manajemen yaitu manajemen sumber daya manusia yang khusus mempelajari hubungan
dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.
Salah satu fungsi dari manajemen
sumber daya manusia adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan fungsi
terpenting dalam manajemen sumber daya manusia karena semakin baik
disiplin karyawan, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin kerja yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil
yang optimal.
Sistem absensi merupakan salah satu bentuk
pengawasan kedisiplinan yang sudah sejak lama diterapkan oleh organisasi
perusahaan. Sistem absensi yang diterapkan oleh organisasi perusahaan
berbeda-beda, ada yang menggunakan absen manual, seperti absen kehadiran,
absen panggil sampai absen dengan memasukan kertas ke dalam mesin
absen. Namun sistem absensi manual memilki beberapa kelemahan diantaranya
absensi mudah dititipkan dan dimanipulasi sehingga menimbulkan pelanggaran
terhadap disiplin kerja pegawai. Selain itu memerlukan biaya tambahan untuk
pembelian kartu absensi dan menambah pekerjaan administrasi.
Kemajuan tekhnologi telah banyak memberikan
kontribusi dan dampak positif bagi organisasi perusahaan dalam rangka
mengantisipasi dan memininimalisir terjadinya pelanggaran kedisiplinan
karyawan. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan sistem absensi biometrik yang
mengidentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau
perilaku yang khas dan hanya dimiliki oleh dirinya sendiri seperti sidik jari,
struktur wajah, iris dan retina mata.
Absensi biometrik yang banyak digunakan pada
organisasi perusahaan adalah absensi biometrik sidik jari (finger
print), karena penggunaannya yang praktis, sulit dimanipulasi dan biaya
instalasi perangkatnya relatif lebih murah dibandingkan dengan absensi
biometrik yang lain.
CV Dandy Handicraft adalah sebuah perusahaan
yang bergerak dibidang produksi dan penjualan barang kerajinan tangan yang
terbuat dari anyam pandan, mendong, pelepah pisang, rara pandan dan eceng
tenun. Bahan-bahan tersebut diolah diantaranya menjadi box koran, dompet, rak
sepatu, tas kosmetik, kursi, rak buku dan barang kerajinan lainnya. Barang-barang
hasil produksi kemudian di ekspor ke daerah Eropa, Amerika, dan Asia.
CV Dandy Handicraft merupakan salah satu
perusahaan yang menerapkan aplikasi sistem absensi sidik jari (finger
print) sejak bulan Agustus tahun 2013 dengan harapan dapat meningkatkan
disiplin kerja karyawannya. Berbagai alasan menjadikan sebab diberlakukannya
sistem absensi sidik jari pada CV Dandy Handicraft ini, diantaranya untuk
meminimalisir karyawan yang datang tidak tepat waktu, dan pulang bekerja
sebelum waktu yang ditentukan perusahaan. Selain itu karena sebelumnya CV Dandy
Handicraft menggunakan sistem absensi dengan menggunakan mesin absensi kartu
manual maka diharapkan sistem absensi finger print ini dapat
mengatasi masalah pelanggaran kedisiplinan oleh karyawan yang tidak bekerja
dengan cara menitipkan absen pada rekan kerjanya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem
Absensi Sidik Jari Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada CV Dandy Handicraft”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di
atas, maka penulis dapat mengklasifikasikan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem absensi sidik jari yang diterapkan pada CV
Dandy Handicraft?
2. Bagaimana disiplin kerja karyawan pada CV Dandy Handicraft?
3. Bagaimana pengaruh penerapan sistem absensi sidik jari terhadap
disiplin kerja karyawan CV Dandy Handicraft?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem absensi sidik jari yang diterapkan pada
CV Dandy Handicraft
2. Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada CV Dandy
Handicraft
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem absensi sidik jari
terhadap disiplin kerja karyawan pada CV Dandy Handicraft.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat bagi:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
wawasan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai penerapan
sistem absensi sidik jari serta pengaruhnya terhadap disiplin kerja karyawan
perusahaan.
2. CV Dandy Handicraft
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna
dalam upaya peningkatan disiplin kerja karyawan.
3. STIE Latifah Mubarokiyah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
diperpustakaan STIE Latifah Mubarokiyah juga dapat dijadikan bahan
referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya yang mengkaji permasalahan yang
sama.
4. Bagi Pihak lain.
Sebagai referensi atau masukan bagi peneliti lain yang mempunyai
permasalahan yang serupa serta dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.
E. Kerangka Pemikiran
Hasibuan (2005: 193-194) mengemukakan bahwa:
“Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting
karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. Tanda disiplin karyawan baik, sulit bagi organisasi perusahaan
mencapai hasil yang optimal.”
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas tugas yang diberikan kepadanya.
Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu
berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer
dikatakan efekif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik.
Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Pengukuran disiplin kerja dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa indikator sebgaiamana yang dinyatakan oleh Guntur
(1996;34-35) yaitu sebagai berikut:
1. “Disiplin terhadap waktu
2. Disiplin terhadap target
3. Disiplin terhadap kualitas
4. Disiplin terhadap prioritas kerja
5. Disiplin terhadap prosedur”.
Kedisiplinan merupakan faktor penting dalam
upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu parameter
yang digunakan dalam pengukuran kedisplinan kerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk masuk dan pulang kerja dengan tepat waktu. Sehingga sistem
absensi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sarana pendukung dalam
upaya menciptakan dan meningkatkan disiplin kerja karyawan. Informasi yang
akurat dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan prestasi kerja seseorang,
gaji/upah, produktivitas, atau kemajuan perusahaan secara umum.
Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
disiplin kerja karyawan yaitu melalui penggunaan mesin absensi
biometrik. Mesin absensi biometrik adalah mesin absensi yang menggunakan
sistem biometrik untuk mengautentifikasi karyawan saat proses mengabsen.
Biometrik adalah teknologi khusus yang biasa digunakan pada medis untuk
mengidentifikasi manusia dengan melihat atau mendeteksi karakteristik tertentu
yang ada pada diri manusia itu ,nbsendiri. Adapun, karakteristik
yang diidentifikasi menggunakan sistem biometrik ini bisa saja berupa sidik
jari, bentuk dan karakteristik wajah, mata, dan suara manusia.
Salah satu sistem absensi biometrik yang
banyak digunakan di berbagai organisasi perusahaan adalah absensi biometrik
sidik jari. Mesin absensi fingerprint/sidik jari adalah salah satu mesin
absensi jenis biometrik yang menggunakan metode pendeteksian melalui
sidik jari karyawan untuk mendata daftar kehadiran karyawan. Absen sidik jari
adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin
dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu
komunitas, kelompok maupun instansi yang menggunakannya.
Beberapa alasan yang mendasari banyaknya
penggunaan sistem absensi biometrik sidik jari dengan sistem biometrik lainnya
diantaranya harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan sistem biometrik
lainnya, selain itu sidik jari tangan juga memiliki karakteristik yang khas,
yaitu sebagai berikut:
1. Parennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari melekat pada kulit
manusia seumur hidup.
2. Immutabilty, yaitu
sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapatkan kecelakaan yang
serius.
3. Individually, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
Dengan penggunaan sistem absensi biometrik
sidik jari ini, diharapkan bisa meningkatkan disiplin kerja karyawan sehingga
dapat membantu organisasi perusahaan mencapai tujuan nya secara efektif dan
efisien.
Terdapat beberapa indikator untuk melihat
disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut:
1. “Kehadiran (Tingkat absensi) yaitu kehadiran setiap hari jam
kerja
2. Tepat waktu yaitu ketepatan karyawan pada saat masuk jam kerja,
pada saat memulai pekerjaan dan pada saat pulang jam kerja.
3. Menaati peraturan/prosedur yaitu menaati dan mematuhi peraturan
dan prosedur kerja yang berlaku”. (Malayu SP. Hasibuan, 2001)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
penerapan sistem absensi sidik jari dapat mempengaruhi terhadap disiplin kerja
karyawan.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Doni Purnama Alam Syah, S Kenyang (2007) yang berjudul: “Sistem Biometriks
Absensi Karyawan Dalam Menunjang Efektifitas Kinerja Perusahaan”, menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem absensi
biometriks terhadap disiplin kerja karyawan.
F. Hipotesis Penelitian
Suharni Arikunto (2006;47), mengemukakan bahwa:
“Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbuktinya melalui data yang
terkumpul. Oleh karena itu rumusan penelitian biasanya disusun dalam bentuk
pertanyaan.”
Pada penelitian ini penulis dapat merumuskan
hipotesis sebagai berikut: Diduga penerapan sistem absensi sidik jari mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan CV Dandy Handicraft.
Secara statistik, hipotesis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Penerapan sistem absensi
sidik jari tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja
karyawan pada CV Dandy Handicraft
Ha : Penerapan sistem absensi sidik jari
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan CV Dandy
Handicraft.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif.
“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. (Mohamad Nazir,
2003;54)
Jenis penelitiannya adalah studi kasus karena
hasil dari penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan, sehingga hanya bisa
untuk lokasi yang mempunyai karakteristik yang sama.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung dari subjek dan objek penelitian. Data primer diperoleh dari
hasil sebgai berikut :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
secara langsung terhadap subjek/objek dan fenomena yang diteliti. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung di kantor CV Dandy
Handicraft.
b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan tanya jawab dengan pihak yang berwenang di CV Dandy Handicraft
Rajapolah
c. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
daftar pertanyaan tertulis kepada responden mengenai penerapan sistem absensi
biometrik sidik jari dan disiplin kerja karyawan.
Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh
dari:
a. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dan informasi yang
diperoleh dari catatan intern instansi/organisasi dengan cara mengumpulkan,
membaca, mempelajari dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dari
daftar absensi karyawan, catatan dan dari notulen rapat yang berhubungan dengan
penelitian.
b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh
dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, catatan kuliah dan
sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu, S, P. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Purnama Alamsyah, Doni. 2007. Sistem Biometriks Absensi
Karyawan Dalam Menunjang Efektifitas Kinerja Perusahaan. Yogyakarta
Sumber refrensi :
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-laporan-ilmiah-dan.html
- http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
- http://panduanguru.com/ciri-ciri-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/
- http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
- http://panduanguru.com/ciri-ciri-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/