BAB
3
Proses
pengambilan keputusan oleh konsumen
v Model proses pengambilan keputusan
Ada
banyak cara untuk mengambil keputusan, dalam hal ini di klasifikasi berdasarkan
bentuk model:
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
v Tipe-tipe proses pengambilan
keputusan
Tipe Pengambilan
adalah tindakan manejemen dalam penelitian alternatif untuk mencapai
sasaran. Keputusannya di bagi 3 tipe :
1. Keputusan terprogram : keputusan yang berulang-ulang
dan rutin, sehingga dapat di program keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manejemen tingkat bawah.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
v Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang
terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk
yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atautidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atautidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
v Pembelian
Struktur keputusan membeli penting karena sesudah menentukan
kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan
untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli
yang mempengaruhi konsumen :
1.
Keputusan tentang jenis produk
Konsumen
dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan
lain selain melakukan pembelian.
2. keputusan
tentang jenis produk
Konsumen
memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu,
corak,dan sebagainya).
3. keputusan tentang merek
Konsumen
memutuskan merk yang akan diambil.
4. keputusan
tentang penjualan
Konsumen
memutuskan dimana akan membeli ( termasuk pedagang besar, pengecer) mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual
tertentu.
5. Keputusan
tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan
jumlah produk yang akan dibeli.
6. keputusan tentang
waktu pembelian
Konsumen memutuskan
kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia).
7.
Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan
mode pembelanjaan yang disukainya.
v Diagnosa perilaku konsumen
Pemahaman akan
perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
1. Merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat
keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya
tersebut.
3. Pemasaran sosial (social
marketing) yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar