BAB 7
Sikap, Motivasi dan Konsep diri
v Komponen sikap
Para
pakar psikologi sosial selalu mengkaji sikapsebagai komponen dari sistem yang
terdiri atas tiga bagian atau disebut juga skema triadik yaitu; keyakinan
mencerminkan komponen kognitif, sikap merupakan komponen afektif, dan tindakan
mencerminkan komponen perilaku (Atkinson, R, L., Atkinson, R, C., &
Hilgard, E, R., 1983:371).
Dewasa
ini, definisi yang paling umum menggabungkan unsur – unsur dari kedua
pendekatan, yaitu : sikap terhadap objek gagasan atau orang tertentu yang
merupakan orientasi yang bersifat menetap dengan komponen – komponen yang
merupakan hasil dari suatu interelasi terhadap sikap, dimana komponen –
komponen tersebut menurut Allaport (dalam Mar’at, 1981) ada tiga, yaitu :
1.
Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau
informasi yang dimiliki seeorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan
tesebut kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek dari
sikap tersebut.
2.
Komponen afektif, yaitu komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi
seseorang terhadap suatu objek, terutama penilaian, yang bersifat evaluatif dan
berhubungan erat dengan nilai – nilai kebudayaan atau sistem nilai yang
dimilikinya.
3.
Komponen konatif, yaitu merupakan kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku
yang berhubungan dengan objek sikapnya.
v Sifat-sifat sikap
1.
Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku
konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari
setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen
selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada
saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2.
Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam
perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan
manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana
interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai
bagi konsumen.
3.
Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku
konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
v Penggunaan multiatribute attitude
model untuk memahami sikap konsumen
1.
The attribute-toward-object model:
Digunakan
khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk
spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap
sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan
sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2.
The attitude-toward-behavior model
Lebih
digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap
terhadap objek.
Pembentukan
sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa
pembelian ditempat itu.
3.
Theory of-reasoned-action model
Menurut
teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan
pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan
pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan.
v Pentingnya feeling dalam memahami
sikap konsumen
Sikap
mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa
sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of
placing or holding the body, and Way of feeling.
v Dinamika proses motivasi
Proses
motivasi :
ü
Tujuan. Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan
yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
ü
Mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan
konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semataKomunikasi
efektif. Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
ü
Integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan
perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk
mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu
penting adanya penyesuaian motivasi.
ü Fasilitas.
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
v Kegunaan dan stabilitas pola
motivasi
Motivasi
merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk
melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi
konsumen
Dalam
menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili
dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun
psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
v Memahami kebutuhan konsumen
Kebutuhan
konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Fisiologis.
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya. Keamanan.
Berkenaan
dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan Afiliasi dan pemilikan.
Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
Prestasi.
Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi Kekuasaaan.
Keinginan
untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang
lain Ekspresi diri.
Kebutuhan
mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang
lain.
Urutan
dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui
pengetahuan,
pengertian,
sistematisasi dan pembangunan system lain.
Pencarian
variasi.
Pemeliharaan
tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan
sebagai pencarian variasi
http://agung-24.blogspot.com/2012/11/sikapmotivasi-dan-konsep-diri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar